Jenis - Jenis Dioda
1. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)
Dioda
penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan
Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke
arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Secara umum
dioda ini disimbolnya.
Kaki-kaki
dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
Gambar 1.
dioda penyearah
2. DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan
dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal
juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran
III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan
disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Fenomena
tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan komponen
elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada perbedaan struktur
dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak
pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat
tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan
volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet
ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan sebagainya.
Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah
tegangan Zener.
Gambar 2. dioda zener
Perhatikan
rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk ke rangkaian lain dan beban
akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan dibawah 5.6V, dioda tidak
menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke rangkaian lain dan beban.
Jika input tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka dioda zener akan terjadi
brekadown dan arus akan mengalir melalui dioda, bukan ke rangkaian atau beban.
3. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE
)
Dioda emisi
cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan
Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik
dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan
elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan
Katoda (-). Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
- Sebagai lampu indikator,
- Untuk transmisi sinyal cahaya yang
dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
- Sebagai penggandeng rangkaian
elektronik yang terisolir secara total. Simbol,
bangun fisiknya dan
konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.
Bahan dasar yang digunakan dalam
pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium
Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan
ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan
cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan
bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya
, LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas
jenis warna
TABEL LED DAN TEGANGANYA
Warna
|
Tegangan
Maju
|
Merah
|
1.8 volt
|
Orange
|
2.0 volt
|
Kuning
|
2.1 volt
|
Hijau
|
2.2 volt
|
Gambar 3.
dioda LED
Sedangkan besar arus maju suatu LED
standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian
LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja
atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan warna sebagai berikut:
* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan inframerah
* Gallium Aluminium Phosphide – hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
* Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) – biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
* Silicon Carbide (SiC) – biru
* Diamond (C) – ultraviolet
* Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) – biru
LED biru dan putih
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
4. DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Dioda cahaya ini
bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya. Dalam
keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan
dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Kuat cahaya dan temperature
keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai
resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai
resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah
sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape),dimana
pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika
setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang
tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal
listrik. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat
cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi
dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah.
Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem
pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.
Gambar 4.
dioda foto.
5. DIODA VARACTOR
Dioda
Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang
sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda
ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda
varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung
pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik,
kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima
radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio).
Gambar 5.
dioda varactor
6. DIODA SCHOTTKY (SCR)
DIODA
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda
yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk
keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron.
Sebagai pengendalinya adalah gate(G).SCR sering disebut Therystor. SCR
sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif
Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.
Gambar 6.
dioda schottky.
Pada gambar diatas terlihat SCR dengan anoda pada kaki
yang berulir, Gerbang gate pada kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki
yang panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar