Semoga Dapat Bermanfaat Minna-San
TUGAS KONSEP
DASAR FISIKA SEKOLAH 1
MAKALAH
BESARAN DAN
SATUAN
Disusun
oleh:
Kelompok
I
v Samsawati
(A241 15 109)
v Debora Tresia Purba (A241 15 091)
v Viche Srinimsi Lapanda (A241 15 039)
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Konsep Dasar Fisika Sekolah 1 sampai
selesai.
Saya menyadari bahwa
tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat
menginginkan masukan dan saran dari bapak, selaku dosen Mata Kuliah Konsep Dasar Fisika Sekolah 1, demi
penyempurnaan tugas ini ke arah yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini juga, Saya
ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak dan teman-teman yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.
Akhirnya saya berharap agar
tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca lainnya dalam proses
pembelajaran dikemudian hari.
Palu, 13 Februari 2017
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................. 1
BAB III.
PEMBAHASAN............................................................................. 2
2.1. Besaran .......................................................................................... 2
2.2. Dimensi .......................................................................................... 6
2.3. Satuan Sistem Internasional .......................................................... 7
2.4. Satuan ............................................................................................. 7
2.5. Angka Penting ................................................................................ 8
2.2. Dimensi .......................................................................................... 6
2.3. Satuan Sistem Internasional .......................................................... 7
2.4. Satuan ............................................................................................. 7
2.5. Angka Penting ................................................................................ 8
BAB III.
PENUTUP ..................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................ 10
3.2 Saran ................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sifat-sifat dari suatu benda atau
kejadian yang kita ukur, misalnya panjang benda, massa benda, lamanya waktu
lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran. Pada sebuah buku, Misalnya
panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter disebut satuan dari besaran
panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari
besaran massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah
mendahuluinya.
Dimasyarakat kita kadang-kadang
terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak baku, misalnya satuan
panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena tidak
mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Oleh karena alasan-alasan
itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran yaitu General Conference
on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun
1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai
besaran pokok.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud besaran ?
2.
Bagaimana dimensi dalam besaran
pokok dan besaran turunan ?
3.
Bagaimana sisten satuan
Internasional ?
4.
Apa yang dimaksud satuan ?
5.
Apa yang dimaksud angka penting ?
1.2 Tujuan
· Mahasiswa dapat menetukan
besaran – besaran dalam fisika, baik besaran dasar dan besaran turunan.
· Mahasiswa dapat
menuliskan dimensi dari besaran dasar dan besaran turunan.
· Mahasiswa dapat
menentukan satuan dari setiap besaran fisika.
· Mahasiswa Dapat menggunakan aturan
angka penting dalam perhitungan hasil pengukuran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
BESARAN
Besaran adalah suatu yang dapat
diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang memiliki satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu
dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
1. dapat diukur atau dihitung
2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai
nilai
3. mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak
dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat
dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari
pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya.
Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat
diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh
dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung
sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
Dalam fisika besaran ada dua yaitu besaran pokok dan
besaran turunan.
a.
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah
ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu
Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas
Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara
lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan
ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
1.
Panjang
Satuan Panjang = Meter (M)
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan
membagi jarak dari kutub utara sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang
sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3 batang platina dan beberapa batang besi.
Karena selanjutnya diketahui bahwa pengukuran jarak dari kutub ke katulstiwa
tidak akurat, maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini 1 meter
didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 1/299792458
detik
2.
Waktu
Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400
dari waktu satu hari, namun karena rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini
diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun 1900. pada 1967, definisi ini
kembali diganti.detik adalah selang waktu dari 9.192.631.770 periode radiasi
yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium – 133 pada ground state.
3.
Massa
Satuan Massa = Kilogram (kg)
pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa
air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter
kubik. Namun kemudian ditemukan bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028
desimeter kubik, sehingga standar ini ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang
terbuat dari lempeng platina dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris
Kilogram merupakan satu-satunya satuan standar yang tidak bisa dipindahkan.
Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai 1/108part, namun
metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam menyebabkan
kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.
4.
Arus listrik
Satuan Arus Listrik = Ampere (A)
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka
bidang magnet akan berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948
dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika
terdapat dua kabel dengan panjang tak terhingga dengan circular cross section??
yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang hampa, akan
menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.
5.
Suhu atau Temperature
Satuan Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K)
Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase
air, yaitu posisi titik tripel air (suhu dimana 3 fase air berada bersamaan)
yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, kemudian nol mutlak didefinisikan
pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai 1/273.16 dari temperature
titik tripel air.
6.
Jumlah Zat
satuan Jumlah Zat = Mol (Mol)
mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan
merupakan kependekan dari “gram-molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang
mengandung zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon – 12.
saat istilah mol digunakan, zat elementernya harus dispesifikasikan, mungkin
atom, molekul, electron, atau partikel lain.
Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom
dalam 12 gram karbon 12. bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu
6.0221367 x 1023
7.
Intensitas Cahaya
satuan Intensitas Cahaya = Candela (C)
Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan
brightness (keterangan) dari suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu
pijar digunakan sebagai standar. Standar yang digunakan saat ini adalah sumber
cahaya monokromatik(satu warna), biasanya dihasilkan oleh laser, dan suatu alat
bernama radiometer digunakan untuk mengukur panas yang ditimbulkan saat cahaya
tersebut diserap.1 candela adalah intensitas cahaya pada arah yang ditentukan,
dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x
1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar
(1/683) watt per steradian.
Berikut ini 2 macam besaran pokokn tak berdimensi :
1.
Sudut Datar
Satuannya Radian
2.
Sudut Ruang
Satuannya Steradian
b.
Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya
diturunkan dari besaran pokok. Jika suatu besaran turunan merupakan perkalian
besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan
besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang
merupakan pembagian besaran pokok. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara
lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan
lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
2.2.
Dimensi
Definisi Dimensi adalah cara untuk
menyusun suatu besaran yang susunannya berdasarkan besaran pokok dengan
menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan dalam kurung siku.
Contoh : Dimensi dari besaran pokok panjang
dengan satuan meter adalah [L], dimensi dari besaran pokok Massa dengan
satuan kg adalah [M]. Untuk menuliskan dimensi dari besaran turunan dapat
anda lihat sebagai berikut :
a) Massa jenis ((ρ) memiliki satuan kg/m³
dengan dimensi = [M]/[L]³ ditulis [M][L]³
b) Kecepatan (v) adalah perubahan
posisi benda (perpindahan) tiap satuan waktu mempunyai satuan m/s dengan
dimensi = L/T ditulis LT-¹
c) Percepatan (a) adalah perubahan
kecepatan tiap satuan waktu, mempunyai satuan m/s² dengan dimensi = L/T²
ditulis LT-²
Kegunaan
Dimensi :
1. Membuktikan dua
besaran fisis setara atau tidak.
2. Menentukan persamaan
yang pasti salah atau mungkin benar..
3. Menurunkan persamaan suatu besaran
fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis
lainnya diketahui
2.3.
Sistem Satuan Internasional
Sistem Satuan Internasional (nama
aslinya dalam bahasa Perancis: Système International d'Unités atau SI) adalah
bentuk modern dari sistem metrik dan saat ini menjadi sistem pengukuran yang
paling umum digunakan. Sistem ini terdiri dari sebuah sistem satuan pengukuran
yang koheren terdiri dari 7 satuan dasar. Sistem ini mendefinisikan 22 satuan,
dan lebih banyak lagi satuan turunan. Sistem ini juga memunculkan satu set
terdiri dari 20 prefiks pada nama dan simbol satuan yang dapat digunakan untuk
perkalian dan pembagian satuan.
Sistem ini dipulikasikan pada tahun
1960 sebagai hasil dari inisiatif yang dimulai tahun 1948. Pada awalnya sistem
ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu
(detik/sekon). SI ditujukan menjadi sistem yang berkembang, maka prefiks dan
satuan dibuat dan definisi satuan dimodifikasi melalui persetujuan
internasional seiring teknologi pengukuran berkembang dan presisi pengukuran
meningkat. Konferensi Umum tentang Berat dan Pengukuran (General Conferences on
Weights and Measures, CGPM) ke-24 dan 25 tahun 2011 and 2014, misalnya,
mendiskusikan proposal untuk mengubah definisi kilogram, menghubungkannya ke
invarian alam daripada massa sebuah artefak, sehingga memastikan stabilitas
jangka panjang.
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2
satuan tanpa dimensi. Selain itu, dalam sistem SI terdapat standar
awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk penggandaan atau menurunkan
satuan-satuan yang lain.
2.4.
SATUAN
Satuan adalah sebagai pembanding
dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing,
tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila
ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada
hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan
Berat(w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi
sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.
Satuan yang diturunkan dari satuan dasar SI
a. Satuan
Baku
Satuan baku
adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh: meter,
kilogram, dan detik.
Sistem
satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem
MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem
CGS (Centimeter Gram Second)
b. Satuan
Tidak Baku
Satuan tidak
baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya digunakan
pada suatu wilayah tertentu.
Contoh:
depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
2.5.
Angka Penting
Dalam kegiatan mengukur dengan
menggunakan alat ukur seperti jangka sorong misalnya, anda tentu akan
memperoleh hasil pengukuran berupa angka-angka. Sebagai contoh, saat anda mengukur
diameter tabung, anda mempeoleh angka 3,24 cm. Maka angka 3 dan 2
merupakan angka pasti dan angka 4 merupakan angka taksiran sesuai ketelitian
alat ukur. Angka pasti atau eksak merupakan angka hasil pengukuran yang tidak
diragukan nilainya. Angka taksiran merupakan angka hasil pengukuran yang masih
diragukan nilainya. Semua angka hasil pengukuran merupakan Angka Penting. Jadi
Angka penting terdiri dari angka pasti yang terbaca pada skala alat ukur dan
angka taksiran ( perkiraan) yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur
yang digunakan. Oleh karena itu, jumlah angka penting hasil pengukuran yang
dilakukan dengan menggunakan Mistar, jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
tentunya akan berbeda, sesuai dengan tingkat ketelitian masing-masing alat ukur
tersebut.
Aturan menentukan jumlah Angka Penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : hasil pengukuran panjang pensil adalah 21,4 cm. maka jumlah angka
pentingnya memiliki 3 angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara
bukan angka nol, adalah angka penting. Contoh : Hasil menimbang sebuah
mangga, adalah 507,09 gram. Jumlah angka pentingnya adalah 5 angka
penting.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Besaran adalah suatu yang dapat
diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang memiliki satuan. Dari
pengertian tersebut , jadi besaran dan satuan mempunyai keterkaitan. Sedangkan
satuan diartikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Selain
mempunyai keterkaitan dengan satuan, besaran juga mempunyai keterkaitan dengan
dimens. Karena dimensi diartikan cara untuk menyusun suatu besaran yang
susunannya berdasarkan besaran pokok dengan menggunakan lambang / huruf
tertentu yang ditempatkan dalam kurung siku. Angka penting merupakan semua
angka hasil pengukuran .
3.2
Saran
Kita harus mempelajari besaran dan sistem satuan
karena tanpa kita sadari besaran dan sistem satuan tersebut ada dalam kehidupan
kita sehari-hari, jadi kita dapat mengaplikasikannya dalam kegitan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2014). Sistem Satuan
Internasional [Online]. Tersedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Satuan_Internasional/2014 [12
Februari 2017]
Sumarsono Joko. (2009). Fisika Kelas X. Jakarta: Buku Sekolah
Elektronik.
Yoskin.(2014). Besaran Satuan
Dimensi dan Angka Penting [Online]. Tersedia : https://yoskin.wordpress.com/jumpa-fisika-x/fisika-x-semester-i/besaran-satuan-dimensi-dan-angka-penting/2014 [12
Februari 2017]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar