TUGAS ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA
GRAVITASI UNIVERSAL
Oleh:
Kelompok 11
Nama kelompok:
NI WAYAN ALFARI (A 241 15 045)
KADEK HERI (A 241 15
100)
Kelas C
Mata
Kuliah:
PENGETAHUAN
BUMI DAN ANTARIKSA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
2017
Kata Pengantar
Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Adapun judul dari makalah ini yaitu ”GRAVITASI UNIVERSAL”. Pada kesempatan ini penulis sampaikan terimakasih kepada yang terhormat Dosen pengampuh matakuliah.
Penulis
sadar dalam penyusunan Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh sebab
itu penulis mengharapkan saran yang membangun agar dapat menjadi acuan dalam
penyusunan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan.
Palu, 15 Februari 2017
Penyusun
Kelompok 11
Daftar Isi
Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
Bab 1
Pendahuluan............................................................................................... 1
1.1. Latar
Belakang............................................................................................... 1
1.2.
Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3. Tujuan............................................................................................................. 1
1.4. Manfaat.......................................................................................................... 2
Bab 2 Pembahasan................................................................................................ 3
2.1. Hukum Newton Tentang Gravitasi Universal................................................ 3
2.2. Hukum Kepler................................................................................................ 6
2.3. Implementasi Hukum Gravitasi
Newton........................................................ 12
Bab 3 Penutup....................................................................................................... 15
3.1. Kesimpulan..................................................................................................... 15
3.2. Saran............................................................................................................... 15
Daftar Pustaka....................................................................................................... 16
Bab 1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dalam
Fisika, gaya yang berperan penting menjaga keteraturan gerak planet-planet dan
interaksi antarbenda ini disebut gaya gravitasi. Gravitasi adalah gaya
tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam
semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda langit berada pada orbit
masing-masing dalam mengitari matahari.
Fisika
modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari
Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan
hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakankasus. Gaya gravitasi ini sangat
sulit diamati, jika massa objek pengamatannya jauh lebih kecil daripada massa
planet-planet. Akibatnya, Anda akan sangat sulit mengetahui berapa besar gaya
gravitasi yang terjadi antara Anda dan benda-benda di sekitar Anda. Namun, Anda
akan dapat dengan mudah menentukan besar gaya gravitasi yang tercipta antara
Bumi dan Bulan.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam
penulisan makalah ini, beberapa masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut
:
1.
Apa yang di maksud dengan Hukum Kepler dan Hukum
Newton?
2.
Bagaimana Tafsiran Hukum Newton terhadap Hukum Kepler?
1.3. Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Hukum Kipler
dan Hukum Newton.
2.
Untuk mengetahui bagaimana tafsiran Hukum Newton
terhadap Hukum Kipler.
1.4. Manfaat
Adapun
manfaat yang dapat diperolah dalam penulisan makalah ini, yakni:
1.
Dapat di jadikan sebagai
bahan pedoman untuk mengetahui apa itu Hukum Kipler dan Hukum Newton.
2.
Dapat di jadikan sebagai
pedoman untuk mengetahui bagaimana tafsiran Hukum Newton terhadap Hukum Kipler.
Bab 2
Pembahasan
Hukum gravitasi universal Newton menyatakan bahwa benda di alam semesta
saling tarik menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil dari massa dan
berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak antara mereka. (Secara terpisah
menunjukkan bahwa besar massa berbentuk bulat simetris tarik-menarik
seolah-olah semua massa terkonsentrasi di pusat-pusat mereka.) Ini merupakan hukum fisika umum yang berasal dari pengamatan empiris
yang Isaac Newton sebut induksi.
Gejala munculnya interaksi yang berupa gaya tarik-menarik
antarbenda yang ada di alam ini disebut gaya gravitasi. Setiap benda di alam
ini mengalami gaya gravitasi. Jika Anda sedang duduk di kursi, sedang berjalan,
atau sedang melakukan kegiatan apapun, terdapat gaya gravitasi yang bekerja
pada Anda. Gaya gravitasi merupakan gaya interaksi antar benda. Di alam
semesta, gaya gravitasi menyebabkan planet-planet, satelit-satelit, dan
benda-benda langit lainnya bergerak mengelilingi Matahari dalam sistem tata
surya dalam lintasan yang tetap.
Isaac Newton adalah orang pertama yang mengemukakan
gagasan tentang adanya gaya gravitasi. Menurut cerita, gagasan tentang gaya
gravitasi ini diawali dari pengamatan Newton pada peristiwa jatuhnya buah apel
dari pohonnya. Kemudian, melalui penelitian lebih lanjut mengenai gerak
jatuhnya benda-benda, ia menyimpulkan bahwa apel dan setiap benda jatuh karena
tarikan Bumi.
Menurut Newton, gaya
gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang berbanding lurus
dengan massa setiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
benda tersebut. Secara matematis, pernyataan mengenai gaya gravitasi tersebut
dituliskan sebagai berikut.
dimana :
F adalah gaya antara massa,
m1
adalah massa benda pertama,
m2
adalah massa benda kedua, dan
r adalah jarak antar pusat
dari benda.
Gaya gravitasi juga berlangsung
antara matahari dan planet. Matahari yang massanya sangat besar selalu berusaha
menarik planet-planet ke arahnya. Akan tetapi, planet juga berusaha
mempertahankan geraknya yang cenderung lurus. Kombinasi gaya gravitasi dan gerak planet yang cenderung bergerak lurus
menyebabkan planet senantiasa beredar mengelilingi matahari.
·
Hukum Newton
Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang
konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda
tersebut. Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda
tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami
percepatan).
·
Hukum
Newton Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya
resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah
gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap
M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.
·
Hukum Newton
Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang
sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi
gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada
benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini
juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F
adalah reaksinya.
2.2. Hukum Kepler
Hukum
Kepler ditemukan oleh seorang matematikawan yang juga merupakan seorang astronom
Jerman yang bernama Johannes Kepler (1571-1630). Penemuannya didasari oleh data
yang diamati oleh Tycho Brahe (1546-1601), seorang astronom terkenal dari Denmark.
Sebelum
ditemukannya hukum ini, manusia zaman dulu menganut paham geosentris, yaitu
sebuah paham yang membenarkan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta.
Anggapan ini didasari pada pengalaman indrawi manusia yang terbatas, yang
setiap hari mengamati matahari, bulan dan bintang bergerak, sedangkan bumu
dirasakan diam. Anggapan ini dikembangkan oleh astronom Yunani Claudius
Ptolemeus (100-170 M) dan bertahan hingga 1400 tahun. Menurutnya, bumi berada
di pusat tata surya. Matahari dan planet-planet mengelilingi bumi dalam
lintasan melingkar.
Kemudian
pada tahun 1543, seorang astronom Polandia bernama Nicolaus Copernicus
(1473-1543) mencetuskan model heliosentris. Heliosentris artinya bumi beserta
planet-planet lainnya mengelilingi matahari dalam lintasan yang melingkar.
Tentu saja pendapat ini lebih baik dibanding pendapat sebelumnya. Namun, ada
yang masih kurang dari pendapat Copernicus yaitu diam masih menggunakan
lingkaran sebagai bentuk lintasan gerak planet.
Hukum Kepler dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
·
Hukum
Kepler 1
Hukum Kepler yang pertama berbunyi :
“Setiap
planet bergerak dalam lintasan elips dan matahari berada disalah satufokusnya”
Pada waktu itu pernyataan ini dianggap
radikal, karena kepercayaan yang berlaku pada saat itu memandang bahwa orbit
harus didasari dengan lingkaran sempurna. Pengamatan ini sangat penting
pada saat itu karena mendukung pandangan alam semesta menurut Kopernikus. Ini
tidak berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks yang lebih modern.
Pada saat itu Kepler sendiri tidak
mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian. Ketika mulai
tertarik dengan gerak planet-planet, Newton menemukan bahwa ternyata
hukum-hukum Kepler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi
universal dan hukum gerak Newton. Newton juga menunjukkan bahwa di antara
kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi, hanya satu yang
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Kepler.
Dimensi
paling panjang pada orbit elips diatas disebut sumbu mayor alias sumbu utama,
dengan setengah panjang a. Setengah panjang ini disebut sumbu semiutama alias
semimayor. F1 dan F2 adalah titik Fokus.
Matahari berada pada F1 dan planet berada pada P. Tidak ada
benda langit lainnya pada F2. Total jarak dari F1 ke
P dan F2 ke P sama untuk semua titik dalam kurva elips. Jarak
pusat elips (O) dan titik fokus (F1 dan F2) adalah
ea, di mana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar antara 0
sampai 1, disebut juga eksentrisitas.
Jika e = 0 maka elips berubah menjadi lingkaran. Kenyataanya, orbit planet
berbentuk elips alias mendekati lingkaran. Dengan demikian besar eksentrisitas
tidak pernah bernilai nol. Nilai e untuk orbit planet bumi adalah 0,017.
Perihelion merupakan titik yang terdekat dengan matahari, sedangkan titik
terjauh adalah aphelion.
·
Hukum
Kepler 2
Hukum Kepler kedua ini berbunyi :
“Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan planet
adalah sama untuk setiap periode waktu yang sama”.
Pada selang waktu yang sangat kecil, garis
yang menghubungkan antara matahari dengan planet melewati sudut (misal : dθ ). Garis tersebut
melewati daerah sapuan yang berjarak r, dan luas daerah sapuan dA=1/2 r2 dθ . Sementara laju planet ketika
melewati daerah itu adalah dA/dt. disebut kecepatan sektor.
dA/dt = 1/2r2 dθ /dt
Hal yang paling utama dalam Hukum II Kepler
adalah kecepatan sektor mempunyai harga yang sama pada semua titik sepanjang
orbit yang berbentuk elips. Ketika planet berada di perihelion, nilai r kecil,
sedangkan dθ/dt besar. Ketika planet berada di aphelion, nilai r besar,
sedangkan dθ/dt kecil.
·
Hukum
Kepler 3
Planet yang terletak jauh dari matahari
memiliki perioda orbit yang lebih panjang dari planet yang dekat letaknya.
Hukum Kepler ketiga menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif.
“Kuadrat
waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding
dengan pangkat tiga jarak rata‐rata planet‐planet tersebut dari matahari”.
Jika T1 dan T2 mewakili
periode dua buah planet berbeda, dan r1dan r2 mewakili
jari-jari semimayor antara dua planet tersebut, maka dapat ditulis sebagai
persamaan :
Dengan kata lain persamaan
diatas dapat ditulis kembali sebagai persamaan baru sebagai berikut :
Menurut
pendapat Isaac Newton, Hukum Kepler 3 dapat diturunkan secara matematis dan
da[at dihubungkan dengan Hukum Newton mengenai Gaya Gravitasi Universal dan
pergerakan sentripetal. Dari rumus awal hukum Kepler 3
Apabila
ditinjau dengan hukum Newton kedua dan hukum gerak melingkar, maka dapat
dituliskan dalam persamaan berikut :
δF = ma ….. Persamaan hukum Newton II
Frad = m arad …...Persamaan Gerak melingkar
dengan arad adalah percepatan
sentripetal = /r
Apabila ditinjau dengan hukum Newton kedua
dan hukum gerak melingkar, maka dapat dituliskan dalam persamaan berikut :
Sehingga jika diturunkan dengan pendekatan
Hukum Newton II akan menjadi persamaan sebagai berikut :
m1 adalah
massa planet pertama (akan dibandingkan dengan planet kedua) , mM adalah
massa matahari. r 1 adalah jari-jari rata-rata planet
terhadap matahari, sedangkan v1 adalah kelajuan orbit rata-rata
planet pertama. Waktu yang diperlukan sebuah planet untuk
menyelesaikan satu orbit adalah T1, di mana jarak tempuhnya sama
dengan keliling lingkaran ( 2Ï€r1 ) . Dengan demikian, besar v1 adalah
:
Apabila
metode yang sama dilakukan untuk planet kedua dengan jari-jari dan massa yang
berbeda maka akan didapat persamaan umum yang sama. Dengan r2 ,
m2, T2 berturut-turut adalah jari-jari rata-rata
planet dengan matahari, massa planet dan periode orbit planet.
Perhatikan ruas kanan pada persamaan 1 dan
persamaan 2, nilai antara ruas kanan persamaan 1 dan 2 adalah sama. oleh karena
itu, maka apabila persamaan 1 dan 2 digabungkan maka akan menjadi persamaan
hukum Kepler 3.
Hukum
Kepler 3 relevan dengan konsep gerak melingkar dan gaya gravitasi universal
hasil temuan Isaac Newton dan dapat dibuktikan secara matematis.
2.3. Implementasi Hukum Gravitasi
Newton
Bagaimana
para ilmuwan bisa mengetahui tentang jari-jari bumi ataupun massa bumi. alat
ukur apa yang digunakan. Masih kelanjutan tentang gaya gravitasi yang menjadi
dasar keilmuwan kita sebelumnya, para ilmuwan bisa memecahkan persoalan
tersebut yang mungkin pernah ada dalam benak kita
Berdasarkan hukum gravitasi
Newton, data-data tersebut digunakan untuk menghitung besaran lain tentang
benda ruang angkasa yang tidak mungkin diukur dalam laboratorium.
1. Menghitung
Massa Bumi
Massa
bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah diperoleh dari
percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari bumi R = 6,37 × 106 m
(bumi dianggap bulat sempurna). Berdasarkan rumus percepatan gravitasi bumi,
Anda bisa menghitung besarnya massa bumi.
2. Menghitung
Massa Matahari
Telah
Anda ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 × 1011 m
dan periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 × 107 s.
Berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari
dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari.
dan periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 × 107 s.
Berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari
dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari.
3. Menghitung
Kecepatan Satelit
Suatu
benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih besar dinamakan
satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang banyak satelit buatan
diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan riset teknologi. Untuk
menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua cara, yaitu hukum gravitasi
dan gaya sentrifugal.
a)
Menghitung Kecepatan
Satelit Menggunakan Hukum Gravitasi
Anggap suatu satelit bermassa m
bergerak melingkar mengelilingi bumi pada
ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari-jari bumi R. Anda tinjau gerakan satelit
dari pengamat di bumi. Di sini gaya yang
bekerja pada satelit adalah gaya gravitasi. Berdasarkan rumus hukum II Newton,
Anda dapat mengetahui kecepatan satelit
b)
Menghitung Kecepatan
Satelit Menggunakan Gaya Sentrifugal
Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini, satelit akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul karena pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat, yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi.
Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini, satelit akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul karena pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat, yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi.
4. Menghitung
Jarak Orbit Satelit Bumi
Apabila
satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit saat
mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi satelit dan
gayasentripentalnya.
Bab 3
Penutup
3.1. Kesimpulan
Hukum
gravitasi universal Newton menyatakan bahwa benda di alam semesta saling tarik menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil dari
massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak antara mereka.
Kepler mengemukakan bahwa planet bergerak dengan kelajuan tidak konstan
tetapi bergerak lebih cepat ketika dekat dengan matahari dibanding saat jauh
dengan matahari. Hukum Kepler di bagi atas 3 bagian yaitu Hukum I Kepler
menyatakan bahwa semua planet bergerak dalam orbit elips dengan matahari
sebagai salah satu fokusnya. Hukum II Kepler menyatakan bahwa garis yang
menghubungkan tiap planet ke matahari menyapu luasan yang sama dalam waktu yang
sama. Pada hukum III Kepler menyatakan bahwa kuadrat periode tiap planet
sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet dari matahari.
3.2. Saran
Makalah ini dapat
dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami pengetahuan bumi dan antariksa
khususnya tentang materi gravitasi universal hubungan antara hukum Newton dan
Hukum Kepler.
Daftar Pustaka
Aisah, E. 2012. Hubungan Hukum Kepler dengan Hukum Newton. [Online], Tersedia: http://eliaisah.blogspot.co.id/2012/09/hubungan-hukum-kepler- dengan-hukum.html. [15 Februari 2017]
Resmiyanto, R. 2011. Hukum Gravitasi Newton: Sedikit Tafsir Alam. [Online], Tersedia:http://rachmadresmi.blogspot.co.id/2011/04/hukum-gravitasi- newton-sedikit-tafsir.html. [15 Februari 2017]
Rusmin. 2015. Pengetahuan Bumi dan
Antariksa. [Online], Tersedia: http://rusminfisika.blogspot.co.id/2015/03/gravitasi-universal.html.
[15 Februari 2017]