Minggu, 22 Oktober 2017

Pengukuran Hambatan Kecil

BAB I

PENDAHULUAN


1.1.       Latar Belakang

Dalam pendidikan fisika ada saja benda yang harus kita ukur dengan mengunakan alat ukur tertentu. Dimana alat ukur ini memiliki ketahanan tertentu. Pada materi ini kami akan membahas tentang pengukuran hambatan atau tahanan kecil. Ketika hambatan atau tahanan dalam suatu rangkaian pengukuran ini kecil maka ketelitiannya akan semakin kecil. Penghantar yang baik dapat memiliki ketahanan yang kecil.




1.2.       Rumusan Masalah

1.      Bagaimana pengukuran hambatan kecil pada metode voltmeter-amperemeter, Jembatan Dobel Kelvin, dan Ohmmeter.

1.3.         Tujuan

1.  Untuk mengetahui pengukuran hambatan kecil pada metode voltmeter-amperemeter, Jembatan Dobel Kelvin, dan Ohmmeter.




1.4.       Manfaat


1. Agar agar kita mengetahui penggunaan pengukuran hambatan kecil.


BAB II

PEMBAHASAN


Pengukuran tahanan kecil perlu memakai sistem yang teliti, karena kesalahan tahanan yang kecil, misalnya : tahanan kawat penyambung, tahanan kontak, dapat mempegaruhi hasil pengukuran. Kesalahan sebesar 0,005 W pada pengukuran tahanan sedang 100 W tidak sangat berarti dibandingkan bila tahanan yang diukur 0,2 W.


Metode pengukuran tahanan kecil :

a.    Metode Voltmeter – Amperemeter

b.    Metode Jembatan Dobel Kelvin

c.    Metode Ohmmeter


2.1.       Metode Voltmeter – Amperemeter

Metode ini menggunakan prinsip tegangan jatuh suatu konduktor yang dialiri arus. Tahanan yang diukur biasanya sepotong kabel / kawat penghantar. Rangkaian pengukuran :

Jika :   Tahanan pengukuran = Rp

Tahanan sebenarnya = R

2.2.       Pengukuran   Tahanan   Rendah   Dengan   Metode   Jembatan   Dobel

Kelvin


Jembatan double Kelvin adalah modifikasi dari jembatan Wheatstone, dimana terpasang 2 pasang ratio arm. Ditemukan oleh William Thomson. Jembatan Dobel Kelvin ini biasanya digunakan untuk mengukur tahanan yang <1Ω. Cara kerjanya sama dengan jembatan Wheatstone, hanya tahanan yang dipakai bukan 4 tetapi 7.


Pada saat mengukur tahanan yang rendah menggunakan jembatan Wheatstone maka tahanan dari sebuah penghantar tidak dapat diabaikan dan biasanya dapat mempengaruhi pengukuran, untuk itu perlu digunakan beberapa modifikasi harus dilakukan.

Jika rasio dari R 3 / R 4 dan R 1 / R 2 seimbang dan senilai, maka Jembatan kelvin akan menjadi seimbang, maka akan didapat keadaan seperti pada jembatan Wheatstone.


Sebagai hasil modifikasi ini maka didapatkanlah alat ukur baru Jembatan double Kelvin. Terdapat banyak alat- alat yang menggunakan prinsip ini mencapai keakuratan 2% dari tahanan dengan range 0.0017Ω - 25Ω. Bahkan banyak ohmmeter pun menggunakan prinsip ini guna untuk memperbesar range ukur.

2.3.       Pengukuran Tahanan Rendah Dengan Metode Ohmmeter


Pengukuran dilakukan dengan menggunakan ohmmeter khusus untuk mengukur tahanan rendah, yaitu Ducter Ohmmeter. Ducter ohmmeter khusus untuk mengukur tahanan rendah dengan ketelitian yang cukup tinggi. Ketika mengukur tahanan nenggunakan ohm meter, kita harus memastikan :

1.  Tidak ada sumber tegangan di rangkaian.

2.  Tahanan tidak terhubung seri ataupun paralel dengan resistor lain.


BAB III

PENUTUP


3.1.       Kesimpulan

1.      Pengukuran tahanan kecil perlu memakai sistem yang teliti, karena kesalahan tahanan yang kecil, misalnya : tahanan kawat penyambung, tahanan kontak, dapat mempegaruhi hasil pengukuran.

2.      Metode pengukuran tahanan kecil :

a.    Metode Voltmeter – Amperemeter

b.    Metode Jembatan Dobel Kelvin

c.    Metode Ohmmeter


3.2.       Saran

Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami Alat Ukur dan Pengukuran khususnya tentang materi Pengukuran Hambatan (Pengukuran Hambatan Kecil).


DAFTAR PUSTAKA


Murnomo, A. 2010. Pengukuran Listrik. [Online], Tersedia: http://pengukuran-listrik.blogspot.co.id/. [01 Maret 2017].


Rizki, A. 2015. Semua Tentang Elektro. [Online], Tersedia: http://andhikarp-elektroundip.blogspot.co.id/2015/08/pengukuran-tahanan.html. [01 Maret 2017].


Sudibjo,   I.  2015.    Cara   Mengukur   Hambatan,   Tegangan   dan   Arus    Listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar