Selasa, 06 Juni 2017

KESEHATAN MENTAL

·               GANGGUAN PERASAAN (MOOD DISORDER)
A.          DEPRESI
Kriteria depresi dapat ditegakkan apabila sedikitnya 5 dari gejala dibawah ini telah ditemukan dalam jangka waktu 2 minggu yang sama dan merupakan satu perubahan pola fungsi dari sebelumnya. Gejala dan tanda umum depresi adalah sebagai berikut:
§  Gejala Fisik
1. Gangguan pola tidur; Sulit tidur (insomnia) atau tidur berlebihan (hipersomnia)
2. Menurunnya tingkat aktivitas, misalnya kehilangan minat, kesenangan atas hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai.
3. Sulit makan atau makan berlebihan (bisa menjadi kurus atau kegemukan)
4. Gejala penyakit fisik yang tidak hilang seperti sakit kepala, masalah pencernaan (diare, sulit BAB dan lain-lain), sakit lambung dan nyeri kronis
5. Terkadang merasa berat di tangan dan kaki
6. Energi lemah, kelelahan, menjadi lamban
7. Sulit berkonsentrasi, mengingat, memutuskan
§   Gejala Psikis
1. Rasa sedih, cemas, atau hampa yang terus – menerus.
2. Rasa putus asa dan pesimis
3. Rasa bersalah, tidak berharga, rasa terbebani dan tidak berdaya/tidak berguna
4. Tidak tenang dan gampang tersinggung
5. Berpikir ingin mati atau bunuh diri
6. Sensitive
7. Kehilangan rasa percaya diri
§   Gejala Sosial
1.   Menurunnya aktifitas dan minat sehari-hari (menarik diri, menyendiri, dan malas)
2.   Tidak ada motivasi untuk melakukan apa-apa
3.   Hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan bunuh diri
      Gangguan perasaan (mood disorder) disebut juga gangguan afektif. Pengertian mood atau suasana hati mengacu pada emosi yang berlamaan mencakup perasaan murung maupun kegembiraan. Disebut gangguan mood karena terjadi ketidaknormalan dalam suasana hati yaitu berupa kemurungan hebat (depresi) atau kegairahan atau kegembiraan yang abnormal. DSM IV membedakan gangguan suasana hati ada dua, yaitu unipolar (satu kutub) dan bipolar (dua kutub).

1)      Kriteria Gangguan Unipolar
            Gangguan unipolar terdiri dari gangguan depresi utama (Major Depressive Disorder) dan Gangguan Dysthylania. Ciri yang menonjol dari gangguan Depresi Utama adalah suasana hati yang murung. Penderita mengalami gejala yang disebut “depressive triad” yaitu mempunyai pandangan yang buruk tentang diri sendiri. Diri sendiri dipandang tidak berharga, pengalaman sehari-hari dan interaksi sosial dianggap menyebalkan dan masa depan dipandang dengan pesimistis. Penderita merasa putus asa, tidak ada semangat dan apatis.
Dalam DSM IV dikemukakan paling sedikit harus ada 5 gejala atau lebih dan berlangsung minimal 2 minggu untuk memenuhi kriteria Gangguan Depresi Utama yaitu:
1.      Suasana hati murung sepanjang hari sebagaimana dilaporkan oleh penderita (merasa sedih atau hampa) atau dari observasi orang lain (terlihat menangis).
2.      Menurunnya minat dan kesenangan pada semua aktivitas secara mencolok.
3.      Menurunnya atau bertambahnya berat badan secara mencolok (lebih dari 5 persen dari berat badan dalam sebulan; berkurangnya atau bertambahnya selera makan).
4.      Mengalami gangguan tidur: insomnia (tidak bisa tidur) atau hipersomnia (terlalu banyak tidur).
5.      Agitasi atau meningkatnya psikomotor (misalnya tidak bisa duduk dengan tenang); retardasi atau melambatnya psikomotor (misalnya gerakan tubuh yang lambat).
6.      Merasa kelelahan atau kehilangan tenaga.
7.      Merasa tidak berharga atau merasa bersalah.
8.      Menurunnya kemampuan untuk berfikir, konsentrasi dan mengambil keputusan.
9.      Sering muncul pikiran ingin mati atau bunuh diri.

2)      Kriteria Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar terdiri dari gangguan Manic-Depresiv dan Gangguan Cyclotymia. Penderita bipolar yaitu Manic-Depresiv mengalami kegairahan yang ekstrem yang disebut episode mania bergantian dengan depresi hebat sebingga membentuk siklus emosi yang tidak bisa diramalkan (ibarat naik roller-coaster). Beda dengan gangguan unipolar diatas yaitu penderita mengalami depresi serius tanpa ada pergantian ke suasana hati kegairahan mania.
DSM IV memberikan kriteria episode mania sebagai adanya masa kegairah-an yang berlangsung lama yang terlihat dari 3 atau lebih gejala berikut:
1.    Menurunnya kebutuhan untuk tidur, misalnya merasa sudah beristirahat setelah  tidur 3 jam saja.
2.      Lebih banyak berbicara dari biasanya.
3.      Ide yang meloncat-loncat atau pikiran berkejaran.
4.      Perhatian mudah beralih ke hal lain.
5.      Peningkatan aktivitas dalam bidang sosial, pekerjaan, sekolah atau seksual.
6.      Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan namun berakibat buruk misalnya berfoya-foya, melakukan investasi bisnis yang merugikan.

·               GANGGUAN KECEMASAN (ANXIETAS DISORDER)
B.           Anxietas (kecemasan)
Kecemasan normal adalah adaptif. Ini adalah respon bawaan untuk ancaman atau tidak adanya orang atau benda yang menandakan keselamatan dapat menimulkan gangguan kognitif (khawatir) dan somatik (jantung berdebar-debar, berkeringat, gemetar, kedinginan, dan gejala lainnya). Kecemasan patologis adalah kecemasan yang berlebihan, merusak fungsi.
Secara umum, kriteria Kecemasan:
1.      Perasaan takut dan khawatir tentang sejumlah peristiwa/hal atau aktivitas
2.      Pasien sukar mengendalikan rasa khawatir tersebut
3.      Gelisah .mudah marah
4.      Mudah lelah, otot tegang
5.      Sukar konsentrasi, tidur terganggu (sukar, sering terbangun-bangun, tidur tak nyenyak)

1)      Gangguan Anxietas Menyeluruh (GAM)
Perasaan khawatir (cemas yang berat dan menyeluruh serta menetap (bertahan lama) dan disertai dengan gejala somatik (motorik dan otonomik) yang menyebabkan gangguan fungsi sosial dan fungsi pekerjaan atau perasaan nyeri hebat, perasaan tak enak. Kriteria tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut :
a) Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi, dan sebagainya)
b) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai); dan
c) Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak nafas, keluhan kembung, pusing kepala, mulut kering dan sebagainya).
Ciri-ciri: a) Penderita harus menunjukkan kecemasan sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau “mengambang”).
b) Sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol.
2)        Gangguan Panik
Gangguan panik adalah kecemasan yang ditandai serangan panik spontan dan dapat berkaitan agorafobia (takut di ruang terbuka, di luar rumah sendirian atau dalam keramaian) dan disertai dengan kecemasan antisipatorik.
Kriteria: (a) Pada keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya
(b) Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya (unpredictable situations) 
Ciri-ciri: (a) Gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik.
(b) Untuk diagnosis pasti harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat (severe attack of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu bulan
(c) Dengan keadaan yang relatif bebas dari dari gejala-gejala anxietas pada periode diantara serangan anxietas pada periode diantara serangan-serangan panik (meskipun demikian umumnya dapat terjadi juga “Anxietas antisipatoric” yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi.
3)      Gangguan Fobik 
 Ketakutan yg menetap hebat dan irrasional terhadap suatu objek, aktivitas atau situasi spesifik yg menimbulkan suatu keinginan mendesak untuk menghindari objek, aktivitas atau situasi yg ditakuti. Rasa takut itu diketahui oleh individu sebagai suatu yang berlebih atau secara proporsional tak masuk akal terhadap bahaya aktual dari objek, aktivitas atau situasi itu.
Kriteria: (a) Gejala psikologik perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atau pikiran obsesif.
(b) Anxietas yang timbul harus terbatas pada (terutamaterjadi dalam hubungan dengan) setidaknya dua dari situasi berikut : banyak orang/keramaian, tempat umum, bepergian keluar rumah, bepergian sendiri dan
(c)  Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol (penderita menjadi “house bound”.
Ciri-ciri: (a)   Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar individu itu sendiri) yang sebenarnya pada saat kejadian itu tidak membahayakan
(b)   Kondisi lain (dari individu itu sendiri) seperti perasaan takut akan adanya penyakit (nosofobia) dan ketakutan akan perubahan bentuk badan (dismorfobia) yang tidak realistik dimasukkan dalam klasifikasi F45.2 (gangguan hipokondrik)
(c)   Sebagai akibatnya, objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan rasa terancam.
4)      Fobia Sosial
Kriteria: (a) Gejala psikologis perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham dan pikiran obsesif.
(b) Anxietas harus mendominasi atas terbatas pada situasi sosial tertentu (outside the family circle)
(c)  Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol.
Ciri-ciri:   Rasa takut diperhatikan oleh orang lain dalam kelompok yang relatif kecil: makan di tempat umum, berbicara di depan umum, menghadapi jenis kelamin lain atau dapat bersifat difus, biasanya disertai harga diri rendah dan  takut di kritik.
5)      Fobia Khas
Kriteria: (a) Gejala psikologis perilaku atau otonomik yang timbul harus  merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham dan pikiran obsesif.
(b)  Anxietas harus terbatas pada adanya objek atau situasi fobik tertentu (highly specific situations), dan
(c) Situasi fobik tersebut sedapat mungkin dihindarinya.
Ciri-ciri: Ketakutan berlebih terhadap binatang tertentu, tempat tinggi, petir, ruang tertutup, darah, naik pesawat, dan lain-lain.

6)      Gangguan Obsesi Kompulsif dan Gangguan Terkait
Kriteria: (a) Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif atau kedua-duanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut.
(b) Hal tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu aktivitas penderita.
Ciri-ciri: Ciri-ciri obsesif kompulsif  harus mencakup hal-hal berikut:
(a) Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri
(b) Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.
(c) Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut diatas bukan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperti diatas)
(d) Gagasan, bayangan pikiran atau impuls tersebut gagasan, bayangan pikiran atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive).
 (e) Ada kaitan erat antara gejala obsesif, terutama pikiran (obsesif) dengan depresi. Penderita gangguan obsesif kompulsif juga menunjukkan gejala depresi dan sebaliknya penderita gangguan depresi berulang dapat menunjukkan pikiran menunjukkan pikiran-pikiran obsesif selama episode depresifnya.
(f)  Dalam berbagai situasi dalam berbagai situasi dari kedua hal tersebut meningkat atau menurunnya gejala depresif umumnya dibarengi secara parallel dengan perubahan gejala obsesif, bila terjadi episode akut dari gangguan tersebut, maka diagnosis diutamakan dari gejala-gejala yang timbul lebih dahulu. Diagnosis gangguan obsesif kompulsif ditegakkan hanya bila tidak ada gangguan depresif pada saat gejala obsesif kompulsif tersebut timbul.

7)      Gangguan Stres Paska Trauma

Kriteria: Posttraumatic Stress Disorder, Menurut DSM-IV-TR:  
A. Orang yang telah terpapar peristiwa traumatis di mana ada kedua berikut:
1. Orang berpengalaman, menyaksikan, atau dihadapkan dengan suatu peristiwa atau kejadian yang melibatkan kematian aktual atau terancam atau cedera serius, atau ancaman terhadap integritas fisik diri sendiri atau orang lain
2. Respon seseorang yang terlibat takut intens, tidak berdaya, atau horor. Pada anak-anak, ini dapat dinyatakan bukan oleh perilaku disorganisai atau gelisah.
B. Peristiwa traumatik yang terus-menerus dialaminya secara berulang dalam satu (atau lebih) dari cara berikut:
1. Berulang dan kenangan menyedihkan mengganggu acara, termasuk gambar, pikiran, atau persepsi. Catatan: Pada anak-anak muda, bermain berulang-ulang dapat terjadi di mana tema atau aspek trauma disajikan.
2. Mimpi menyedihkan berulang acara. Catatan: Pada anak-anak, mungkin ada mimpi menakutkan tanpa isi dikenali.
3. Akting atau merasa seolah-olah peristiwa traumatik yang berulang (termasuk rasa mengenang pengalaman, ilusi, halusinasi, dan episode kilas balik disosiatif, termasuk yang terjadi pada kebangkitan atau saat mabuk). Catatan: Pada anak-anak muda, pemeragaan trauma-spesifik mungkin terjadi.
4. Tekanan psikologis yang intens di paparan isyarat internal atau eksternal yang  melambangkan atau menyerupai aspek dari peristiwa traumatik
5. Reaktivitas fisiologis pada paparan isyarat internal atau eksternal yang melambangkan atau menyerupai aspek dari peristiwa traumatik.
C. Terus-menerus menghindar dari rangsangan yang terkait dengan trauma dan mati rasa respon umum (tidak hadir sebelum trauma), seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) dari yang berikut:
1. Upaya untuk menghindari pikiran, perasaan, atau percakapan yang berhubungan dengan trauma
2. Upaya untuk menghindari kegiatan, tempat, atau orang-orang yang membangkitkan ingatan trauma
3.   Ketidakmampuan untuk mengingat aspek penting dari trauma
4.   Nyata berkurang bunga atau partisipasi dalam kegiatan yang signifikan
5.   Perasaan detasemen atau keterasingan dari orang lain
6. Kisaran terbatas mempengaruhi (misalnya, dapat memiliki perasaan yang  penuh kasih)
7.  Rasa masa depan yang menyempit (misalnya, tidak berharap untuk memiliki karir, perkawinan, anak-anak, atau jangka hidup yang normal)
D. Gejala persisten peningkatan gairah (tidak hadir sebelum trauma), seperti yang ditunjukkan oleh dua (atau lebih) dari yang berikut:
1)  Kesulitan jatuh atau tidur
2)  Lekas marah atau amarah,
3)  Kesulitan berkonsentrasi,
4)  Hypervigilance,
5)  Respon kaget yang berlebihan
E. Durasi gangguan (gejala pada Kriteria B, C, dan D) lebih dari 1 bulan.
F. Gangguan tersebut menyebabkan distress klinis yang bermakna atau penurunan kemampuan dalam bidang sosial, pekerjaan, atau penting dari fungsi.
Ciri-ciri:
·         Kemungkinan diagnosa masih dapat ditegakkan apabila tertundanya waktu mulai saat kejadian dan onset gangguan melebihi 6 bulan, asal saja manifestasi klinisnya adalah khas dan tidak didapat alternatif kategori gangguan lainnya.
·         Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan bayang-bayang atau mimpi-mimpi dari kejadian traumatik secara berulang-ulang kembali (flashback).
·         Gangguan otonomil, gangguan afek dan kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai diagnosis, tetapi tidak khas.

·         Suatu “sequele” menahun yang terjadi lambat setelah stres yang luar biasa. 

Masa SMA

“MASA SMA KU”
(Instrumen)
Sahabat.. Bagai tetesa embun pagi yang jatuh membasahi kegersangan hati hingga mampu menyejukan taman sanubari. Bagai binang gemintang malam di angkasa raya yang menemani rembulan duka lara hingga mampu menerangi gulita dalam kebersamaan. Bagai pohon rindang dengan ribuan dahan yang  memayani terik matahrai hingga mampu memberi keteduhan dalam ketentraman. Bagai derasnya hujan yang turun menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun hingga mampu membersihkan mahkota bunga dann dedaun dalam kesucian..

(Di kelas) = Lagu semangat baru

Karin(Namira) : “ Eh eh eh kalian tau siapa ranking terakhir di kelasnya kita?”
Cika(Yuli) : “ Siapa? Siapa? Aduhh kepo saya lehhh....” (Sikap penasaran)”
Karin(Namira) : “ Ituee yang sok keren” (Ngelirik ke arah Nia)
Farhan(Surya) : “ Wehh serius kau?”
Cika(Yuli) : “ Kau tau darimana lagi itu?”
Karin(Namira) : “ Kemarin te sengaja saya liat itu rekap nilai kelasnya kita di TU. Waktu saya ba isi tinta spidol.”
Farhan(Surya) : “ Iyakah? Saya kira dulu diaa itu pinta leh, toh?”
Cika(Yuli) : “ Saya dengar, katanya orang tuanya itu cerai. Depresi sto dia.” (Sambil berbisik)
Karin(Namira) : “ Untung orang tuaku masih lengkap lehh” (Sambil elus dada)
Farhan(Surya) : “Berarti sainganmu sekarang berkurang ee??”
A,B,C : HAHAHAHAHA

(Di sudut kelas yang lain, NIa sedang duduk termenung sambil nyanyi lagu SIMPLE PLAN – PERFECT)

Alda(Wildani) : “Oeee!!! Kiapa lagi ngana?? Pagi-pagi muka so kusut kayak pakaian yang belum disetrika saja” (Sambil mengagetkan Nia)
Nia(Niluh) : “ Ehh astaga tidakk..” (Dengan suara yang terbatah-batah)
Fanny(Nadirah) : “ Pasti gara-gara itu temanmu sudah jauhi kau toh?”
(Nia diam. Cuman bisa menundukkan kepalanya)
Fanny(nadirah) : “Cerita jo, tenang kita dukung kau. Toh Nia?”
(Nia mengangguk semangat)

Nia mulai meceritakan semua keluh kesahnya. Dia bercerita kalau keluarganya memang bermasalah. Kedua orangtuanya bercerai. Dan karena masalah itulah prestasinya menuurun drastis. Ia tak bisa menerima kenyataan bahwa ia sudah tidak memiliki orangtua yang lengkap.

(Alda dan Fanny menyanyi lagu CITRA SCHOLASTIKA-PASTI BISA untuk menghibur Nia)

Nia(Niluh) : “ Makasih kalian semua, makasih kalian mau paham soal masalahku.”

(Adegan Yudi dan Nia sedang belajar bersama)
                Meski nilai Nia turun drastis, dia masih mempunyai semangat yang cukup tinggi untuk meningkatkannya kembali. Dia punya sahabat-sahabat yang sayang sama dia. Orang tuanya pun juga demikian. Apa yang perlu dipermasalahkan sekarang? Untuk saat ini dia fokus untuk belajar buat menaikkan nilainya.
                Disela-sela belajar bersama, sesekali mereka tertawa. Tak jarang Nia berbagi keluh kesahnya kepada Yudi tentang semua masalahnya. Benar. Cinta datang karena terbiasa. Benih-benih cinta diantara mereka pun tumbuh dengan intensitan pertemuan mereka.

(Lagu Christina Perry – A Thousand Year)

Nia(Niluh) : “Masa iya daritadi salah teruss??” (Wajah lemes)
Yudi : “ Sudahlah, jangan dipaksa. Ulang lagi. Cuman kurang teliti saja kau ini.” (Sambil mengambil buku dan mengajarkannya pada Nia)
Nia(Niluh) : “ (Tersenyum) Makasih sudah mau bantu Yudi. Kalo bukan karena kau, entah bagiamana sudah jadinya nilaiku itu heheh” (Sambil tertawa)
 Yudi: “ Iya santailah..”


                Jam istirahat seperti biasa, semua sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tak terkecuali dengan Alda, Nia, Fanny yang sedang asik di luar kelas sambil main Truth or Dare, eh maaf terlalu Inggris lee hehehe Jujur Beranii maksudnya

Fanny(Nadirah) : “Jujur atau Berani?”
Alda(Wildani) : “ Pa kita jujur jo”
(Fanny melirik Nia sambil tersenyum geli)
Nia(Niluh) : “ Siapa cowok yang kau suka sekarang?”
Alda(Wildani) :”  (Diam cukup lama) harus jujur so?”
Fanny(Nadirah) : “ Kau bilang tadi jujur-_- harus jujur lahh”
Alda(Wildani) : “ (Diam cukup lama) harus kita jawab so?”
Fanny(Nadirah) : “ Namanya juga juber, jadi harus kau jawab jujur noo...”
Alda(Wildani) : “ Ok dang, tapi ngoni samua harus jaga rahasia ee?? Mmm.. Sebenarnya yang  kita suka itu.. ituu..
(Alda tersipu malu)
Raut muka Nia langsung berubah. Namun dia cepat-cepat ikut tertawa dan godain Alda . Meski sebenarnya hatinya itu sakit.. Kayak ditusuk-tusuk begitu danggg
Fanny(Nadirah) : “ Cocok dorang dua itu menurutmu Nia?”
Nia(Niluh) : “ Mmm... Cocok cocok saja, good luck nah Alda” (Senyum terpaksa)
Alda(Wildani) : “ Kiapa so ngana ini Nia? Apanya yang good luck?” (Tersipu malu)
Nia(Niluh) : “Biasa keles..”

                Benar, hati Nia didera kegelisahan yang cukup peli. Sahabat atau cowok? Meski hubungannya dengan Yudi masih sebatas begitu-begitu saja. Tapi, dilibuk hati yang paling dalam, Nia sangat mengharapkan Yudi. Kalaupun arti perhatian Yudi selama ini cuman sbetas perhatian teman, tapi apakah mungkin Nia harus bersaing dengan Alda sahabatnya sendiri? Penasaran? Lanjut jo nonton filmnya ee?? Makinn panas sudah ini filmm baya..

                Di teras rumah, Nia sedang menatap bintang yang ada di langit.. Tiba-tiba Yudi muncul mengahampiri Nia.

Nia(Niluh) : (Tersenyum dan tersipu malu)
Yudi : “ Nia, ada yang saya mau bilang ke kau..”
Nia(Niluh) : “ Hmm?? Kenapa?”
Yudi : “ Sebenarnya... sebenanya..(terbatah-batah) saya suka sama kau”
Nia kanget. Dia tidak tau mau bilang apa. Disatu sisi dia suka sama Yudi, tapi disisi lain ada Alda yang harus dia korbankan. Te mungkin toh dia bisa pilih salah satunya itu?
Yudi : “ Nia?? Bagaimana menurutmu? Bagaimana perasaanmu? Sama juga kayak saya?”
(Hening sejenak)

Nia(Niluh) : “ Sorry  Yudi, belum bisa jawab sekarang”
(Yudi hanya   bisa mengangguk lesu)

                Pagi pun tiba, hari ini guru sedang rapat dan tidak ada proses pembelajaran. Murid-murid banyak yang keluyuran kesana-kemari bak setrika.
 (Di kelas)
(Menyanyi lagu Good Time- Owl City ft Carly Rae Japsen)

(Tiba-tiba Yudi datang ke kelas Nia dan menghampiri Nia)

Yudi : “ Nia, sini dulu” (Sambil menarik tangan Nia dan mengajak Nia keluar)
Yudi : “ Bagaimana Nia? Apa jawabanmu?”
Nia(Niluh) : “ Hmm.. Sorry sebelum ya Yudi, Kau itu baik orangnya, pintar, zen lagi. Pasti banyak juga yang suka sama kau di sekolah ini.
Yudi : “ Terus kenapa? Kan saya cuman tanya bagaimana perasaanmu ke saya. Itu saja”
Nia(Niluh) : “ Sorry Yudi, gak bisa saya jawab.” (Sambil berjalan meninggalkan Yudi)

 (Feeling – Justin bieber)

                Nia terdiam kaku. Badannya lemas seketika. Dalam waktu bersamaan, Alda sudah ada di depan Nia.
Nia(Niluh) : Alda?”(Terbatah-batah)
                Ternyata... Alda diam-diam mendengar percakapan Nia dan Yudi. Tatapannya kososng manatap Nia. Sesekali dia menatap Yudi. Mereka beriga hanyut dalam diam. Semua pada sibuk dengan pikiran masing-masing. Muka Nia terlihat takut dan muka Yudi merah padam.

Nia : “ Alda, keknya salah salah paham kau ini”
Alda : “So saya dengar semua..”
(Alda meninggalkan Nia tanpa menghiraukan teriakan dari Nia.)

                Nia tidak bisa mengejar Alda. Di perjalanan, dia bertemu dengan Fanny dan mejelaskan semuanya, Kalua apa yang dilihatnya tadi cuman salah paham.

Nia(Niluh) : “ Fanny, percaya saya. Tadi itu cuman salah paham.”
Fanny(Nadirah) : “ Iya, saya percaya sama kau. Nanti saya coba jelaskan ke Alda.”
Nia(Niluh) : “ Makasih Fanny, makasih”
Fanny(Nadiirah) :  Iya..”

(Di koridor kelas, Nia dihadang oleh geng ABC)
Karin(Namira) : “ Iniee anak tetau diri memangg!! So misikin, tetau diri lagi!! Seekkk!! Sekarang dia tusuk dari belakang lagi sahabatnya.. Logatmu itu saja ishh perbaiki sedikit leee... Hellowww Palu ini teusah terlalu bagaya kau disitu”
Cika(Yuli) : “ Oh iniii.. Pantas te punya teman dia hahah.. Terlalu banyak gaya kau cewek.. Kasih hilang sedikit logat balimu itu.. Terlalu kampungan kau tau!!”
Karin(Namira) : “ Nilai begitu saja kau so sombong sekali ishh... Dasar broken home!!”
Nia(Niluh) : “ Terserah kau mau bilamg saya apa, tapi jangan hina keluarga dan budayaku!!” (Nia mendorong Karin sampai jatuh)
Farhan(Surya) : “ Melawan kau ha?!!”
(Karin bangkit lalu membalas Nia. Tak cukup sampai disitu, Cika, dan Farhan juga ikut-ikut mengeroyok Nia. Berbagai tindakan kekerasan dilakukan.)

(Nia lari menuju belakang sekolah. Ternyata dia tidak sadar kalo Yudi daritadi mengejarnya.)

Nia(Niluh) : “ Kenapa kau Nia?”
Nia(Niluh) : (Menggeleng)
Yudi : “Cerita saja.. Santailahh.. Kalo memang kau tidak mau jawab bagaimana perasaanmu ke saya, paling tidak kita masih bisa jadi teman toh? Teman  yang saling mendukung kalo temannya yang lain ada masalah. Ceritalah Nia” (Sambil memegang pundak Nia)
Nia(Niluh) : “Tadi geng itu geng ABC datangi saya, terus mereka menghina keluarga dan budayaku. Saya tidak terima dengan perkataan mereka tadi, jadi ada sedikit berantem. Apakah salahnya dengan keluargaku? Apa salahnya kalo misalnya saya sekarang broken home? Emangnya itu mengganggu mereka? Terus kenapa lagi pake dibawa-bawa tentang budayaku? Terus kenapa kalo logat baliku ini belum bisa saya kasih hilang? Setidaknya ini salah satu caraku buat menghormati budayaku sendiri” (Sambil nunduk)
Yudi : “Sudahlah Nia, mereka itu hanya iri saja sama kau, mereka itu cuman ba cari cara saja buat kasih down kau. Makanya kau harus kuat, semester nanti kau kasih tunjuk sama mereka, walaupun masalahmu lagi banyak, tapi itu bukan alasan buat tidak dapat nilai bagus.” (Sambil menatap Nia yang sedang tertunduk)
(Nia hanya mengangguk)

Lagu Aku Pasti Bisa

                Banyak betul cobaannya Nia ini kasyann.. Sudah permasalahan keluarganya, nilainya turun, dibully sama temannya, terus baku salah paham lagi dia sama sahabatnya.. Baru dia punya permasalahan dengan sahabatnya ini makin panas, padahal Nia sudah coba buat minta maaf sama Alda, tapi Alda menghndar terus..
 (Diiringi lagu Sherina-Persahabatan)

(Fanny mencoba mendekati Alda agar dia mau berbaikan lagi dengan Nia. Dia capek berada ditegah-tengah perang dingin mereka)

Fanny(Nadirah) : “Sudah jo, kayak anak SD kamu baku marah begini terus..”(Menasehati Alda)
Alda(Wildani) : “Apa ngana bilang? Kaya anak SD? So ngana tau Nia itu yang salah, ko pi bela lagi dia?” (Raut marah)
Fanny(nadira) : “ Nia sudah cerita semua ke saya, kamu berdua itu cuman baku salah paham saja.”
Alda(Wildani) : “Terserahh!! Ngana bela terus jo itu Nia sampe matii!!” (Nada tinggi)
(Alda pergi meninggalkan Fanny begitu saja)

                Pagi-pagi kelas sudah heboh. Katanya Karin baru saja tertimpa musibah dan sekarang sedang beristirahat di rumah. Rencananya mereka ingin menjenguk saat pulang sekolah nanti, tapi banyak yang tidak bisa.

Nia(Niluh) : “ Gimana jadi hari ini?”
Fanny(Nadirah) : “ Kayaknya banyak yang tebisa. Besok jo e??”
Nia(Niluh) : “Masa saya jenguk sendiri?” (Menjawab dengan nada lesuh)
Fanny(Nadirah) : “ Coba kau tanya Cika dan Farhan?”
(Nia menghampiri bangku Cika dan Farhan sedang ngomoning sesuatu tanpa memperdulikan sekitar)
Nia(Niluh) : “ Kalian jadi jenguk Karin hari ini? Soalnya saya mau jenguk dia.”
(Cika dan Farhan diam sambil berpandang-pandangan)
Cika(Yuli) : “Tidak kayaknya saya, Ada om ku datang dari Medan. Farhan mungkin?”
Farhan(Surya) : “ Ihhh takut saya sama darah lee.. Nanti kalo so teada darahnya jo baru saya jenguk dia. Saya titip salam ke Karin”

                Sepulang sekolah, Nia pergi ke rumah Karin sendirian. Sejahat-jahatnya Karin ke Nia dulu, tapi tidak mengurangi niatnya berbuat baik ke Karin.
Nia(Niluh) : “ Apa kabar Karin? Sudah baikan?”
Karin(Namira) : “ Nia?? Heheh iya lebih mendingan sudah daripada kemarin.”
Nia(Niluh) : “ Sorry baru datang sekarang. Saya juga baru tau tadi pagi.”
Karin(Namira) : “ Kau orang pertama yang jenguk saya. Temanku yang lain saja tidak datang, dorang cuman sms saja tadi.” (Menunduk sedih)
Nia(Niluh) : “Ehh dapat salam dari teman-teman. Mereka gak bisa jenguk hari ini, pada sibuk.”
Karin(Namira) : “Salam balik jo”
(Hening seketika)
Karin(Namira) : “ Nia?? Saya minta maaf ee...” (Sambil nunduk)
Nia(Niluh) : “ Buat apa?”
Karin(Namira) : “ Semuanya. Sudah saya hina keluargamu baru budayamu juga.. Maaf ee”
Nia(Niluh) : “ Iyaa, teman itu saling memaafkan.” (Memeluk Karin)

(Mariah Carey – Anytime You Need A Friend)

                Akhirnya Nia dan Alda telah sadar dengan keegoisan mereka berdua. Dan hari  ini, mereka bertekat untuk mengakhiri perang dingin ini. Tapi pas mereka berpapasan di koridor kelas, tanpa sengaja mereka saling canggung. Dan akhirnya Nia mengalahkan egonya buat menyapa Alda duluan.
Nia(Niluh) : “ H-hai Alda” (Menyapa canggung)
Alda(Wildani) : “Ehh? H-haii..”
Nia(Niluh) : “Hmm.. habis dari kantin?”
(Alda mengangguk)
(Mereka diam cukup lama satu sama lain sedang mencari kata ynag pas buat dibicarakan. Tapi salah satu dari mereka tidak ada keberanian untuk bicara duluan)
Alda(Wildani) : “Sudah jo ini adengan tidak baku bicara. Capek saya hindari kau. Nia, saya minta maaf..Saya salah, saya yang egois, dan tepernah saya bayangkan kalo saya yang di posisimu.” (Nunduk)
(Nia langsung memeluk Alda)
Nia(Niluh) : “ Saya juga minta maaf Alda . Harusnya saya jujur sama kau.”
Alda(Wildani) : “So sama-sama salah kita dau ini. Sama-sama talalu tingkat dewa egonya” (Masing-masing tertawa)
Alda(Wildani) : “So ikhlas juga saya kau den dia”
Nia(Niluh) : “ Buat apa pikirkan cowok? Mending kita pikirkan saja dulu bagaimana semester nanti.” (Tertawa bareng-bareng)

(ALL LAGU DREAM HIGH)


Writer : Yanthy
Narator : Ramonik
Editor    : Mahatir
Properti : Aji
Namira as Karin
Yulia as Cika
Surya as Farhan
Wildani as Alda
Niluh as Nia
Nadirah as Fanny
Putu widi as Yudi